2 Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald's. 3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald's ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi. Analisa Mc'donals. 1.
Standar resep ditentukan hotel untuk memastikan bahwa pembuatan menu makanan menghasilkan kualitas yang standar. Pembuatan standar resep ini seringkali hanya mempertimbangkan komposisi bahan tanpa mempertimbangkan biaya, sehingga sering terjadi masalah di mana biaya yang ditetapkan di awal tidak sesuai dengan yang dikeluarkan. Tujuan dari penelitian adalah membuat sistem informasi yang dapat menghitung perencanaan biaya makanan dengan mempertimbangkan standar resep sehingga pengguna dapat mengevaluasi terlebih dahulu biaya yang harus keluar saat merencanakan pembuatan produk atau menjual produk tersebut. Metode pengembangan sistem dibuat berbasis web dengan teknik berorientasi objek dengan model pengembangan sistem menggunakan model Prototyping. Proses bisnis perusahaan dirancang menggunakan pemodelan proses bisnis yang dibuat dalam Business Process Model and Notation BPMN. Perancangan sistem informasi menggunakan Unified Modeling Language UML yaitu perancangan use case diagram dan perancangan struktur basis data menggunakan Entity Relationship Diagram ERD. Sistem informasi dirancang menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor atau biasa disebut PHP berbasis Framework Codeigniter dan manajemen basis data menggunakan MySQL. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi laporan keuangan laba rugi food and baverages hotel berbasis resep. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi dapat menentukan standar resep, menghitung perencanaan biaya sesuai standard resep, menghitung total biaya makanan, melakukan transaksi pembelian bahan baku berdasarkan perencanaan biaya dan transaksi penjualan produk. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Diterima Redaksi 21-02-2022 Selesai Revisi 25-08-2022 Diterbitkan Online 31-08-2022 31 Terakreditasi Peringkat 4, SK No. 28/E/KPT/2019 DOI Sistem Informasi Laporan Keuangan Laba Rugi Berbasis Resep Studi Kasus Food and Baverages Hotel XYZ Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 1, 2, 3 Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buahbatu - Bojongsoang, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257, Indonesia Email andikasetiawan Recipe standards are determined by the hotel to ensure that the manufacture of food menus produces standard quality. The preparation of this standard recipe often only considers the composition of the ingredients without considering the cost, so there are often problems where the costs set at the beginning do not match the costs incurred. The purpose of the research is to create an application that can calculate food cost planning by considering recipe standards so that users can evaluate in advance the costs that must be incurred when planning the manufacture of the product or selling the product. The application development method is made web-based with object-oriented techniques with a system development model using the Prototyping model. The company's business processes are designed using business process modeling created in the Business Process Model and Notation BPMN. The application design uses the Unified Modeling Language UML, namely the design of use case diagrams and the design of database structures using Entity Relationship Diagrams ERD. The application is designed using the Hypertext Preprocessor programming language or commonly called PHP based on the CodeIgniter Framework and database management using MySQL. The result of this research is the application of a financial statement information system for food and beverage hotel income based on standard recipes. The results show that the application can determine recipe standards, calculate cost planning according to recipe standards, calculate total food costs, make purchases of raw materials based on cost planning and product sales transactions. Keywords Cost Planning, Standard Recipe, Information System Standar resep ditentukan hotel untuk memastikan bahwa pembuatan menu makanan menghasilkan kualitas yang standar. Pembuatan standar resep ini seringkali hanya mempertimbangkan komposisi bahan tanpa mempertimbangkan biaya, sehingga sering terjadi masalah di mana biaya yang ditetapkan di awal tidak sesuai dengan yang dikeluarkan. Tujuan dari penelitian adalah membuat sistem informasi yang dapat menghitung perencanaan biaya makanan dengan mempertimbangkan standar resep sehingga pengguna dapat mengevaluasi terlebih dahulu biaya yang harus keluar saat merencanakan pembuatan produk atau menjual produk tersebut. Metode pengembangan sistem dibuat berbasis web dengan teknik berorientasi objek dengan model pengembangan sistem menggunakan model Prototyping. Proses bisnis perusahaan dirancang menggunakan pemodelan proses bisnis yang dibuat dalam Business Process Model and Notation BPMN. Perancangan sistem informasi menggunakan Unified Modeling Language UML yaitu perancangan use case diagram dan perancangan struktur basis data menggunakan Entity Relationship Diagram ERD. Sistem informasi dirancang menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor atau biasa disebut PHP berbasis Framework Codeigniter dan manajemen basis data menggunakan MySQL. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi laporan keuangan laba rugi food and baverages hotel berbasis resep. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi dapat menentukan standar resep, menghitung perencanaan biaya sesuai standard resep, menghitung total biaya makanan, melakukan transaksi pembelian bahan baku berdasarkan perencanaan biaya dan transaksi penjualan produk. Kata Kunci Perencanaan Biaya, Standar Resep, Sistem Informasi Pendahuluan Industri pariwisata di Indonesia termasuk salah satu industri yang ikut berperan besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan dan is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise Volume 7, Nomor 1 2022 Hal. 31-45 ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 32 pertumbuhannya yang sangat cepat di beberapa daerah, terutama di daerah yang padat wisata di Indonesia. Selama melakukan perjalanan biasanya wisatawan memerlukan rentang waktu yang beragam tergantung aturan dari instansi tertentu ataupun kebutuhan dan kesanggupan. Demi memenuhi kebutuhan wisatawan tersebut, Industri di sektor pariwisata haruslah diiringi dengan penyediaan akomodasi yang sesuai dan beragam. Salah satu akomodasi yang dimaksud adalah hotel dan restoran sebagai tempat persinggahan dan peristirahatan bagi wisatawan. Dengan demikian, usaha akomodasi dapat diartikan sebagai salah satu jenis usaha yang menggunakan satu bangunan utuh atau sebagian yang disediakan agar setiap orang dapat menginap, makan serta memperoleh layanan dan fasilitas lain dengan pembayaran. Hotel, selain menyediakan jasa penginapan biasanya juga memperhatikan aktivitas penjualan makanan dan minuman yang menjadi sumber penghasilan terbesar setelah jasa penginapan. Penjualan makanan dan minuman dilakukan dengan berbagai bentuk, ada yang dijual melalui restoran hotel langsung, bar hotel, layanan kamar, maupun perjamuan. Restoran dan bar hotel biasanya berada dalam area yang sama tetapi tidak menutup kemungkinan akan dipisah tergantung pihak hotel yang menyediakan. Layanan kamar merupakan pelayanan pihak hotel yang diberikan untuk tamu yang ingin menikmati makanan langsung dikamarnya. Sedangkan perjamuan merupakan pelayanan yang biasanya harus melalui proses pemesanan terlebih dahulu, biasanya dipesan untuk kegiatan pertemuan bisnis yang menggunakan ruangan khusus dengan kapasitas tertentu pula. Dengan demikian ragam pemasukan atau pendapatan setiap hotel tentunya juga berbeda karena tidak semua hotel menyediakan fasilitas restoran dan bar. Aktivitas penjualan makanan dan minuman hotel juga memberikan kontribusi keuntungan untuk hotel. Untuk mengukur seberapa besar kontribusi keuntungan yang diperoleh tentunya perlu memperhatikan cost atau biaya dari pembuatan makanan tersebut. Pengendalian biaya tidak bisa dilakukan pada saat tertentu saja, karena juga menyangkut atas seluruh pengendalian biaya itu sendiri terkait fungsi manajemen, seperti perencanaan operasional, koreksi dan evaluasi. Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan biaya, dimana nilai biaya disesuaikan dengan pelaksanaan untuk menentukan besar penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan mencapai laba yang diharapkan [1]. Perencanaan biaya biasanya diawali dengan penyusunan standar resep makanan dan minuman untuk menentukan komposisi bahan untuk setiap pembuatan makanan dan minuman. Standard Cost atau biaya standar merupakan biaya yang ditentukan di awal dan merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk yang menjadi pedoman dalam pengeluaran biaya sesungguhnya dan menjadi bagian dari pengendalian biaya [2]. Biaya makanan yang telah memenuhi biaya standar dapat tercapai jika tidak ada bahan yang terbuang dan terciptanya efisiensi yang optimum dan telah mengikuti semua standar yang telah ditetapkan untuk mencapai laba optimal [3]. Secara sederhana dapat diartikan bahwa penetapan biaya standar merupakan salah satu langkah dalam merencanakan biaya. Adapun alat yang bisa digunakan dalam merencanakan biaya adalah dengan membentuk anggaran. Anggaran merupakan nilai kuantitatif dari rencana yang menggambarkan tujuan perusahaan dan tindakan yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan[4]. Menyesuaikan dengan fungsi perencanaan biaya pada food and beverage hotel, pembuatan anggaran juga memperhatikan menu yang akan dijual karena akan mempengaruhi standar pembiayaan nantinya. Menu adalah dasar untuk mengendalikan proses dalam operasional food and beverage sehingga dibutuhkan untuk evaluasi pelaksanaan produksi sebagai strategi pengendalian biaya [5]. Dalam kasus beberapa hotel di Indonesia, meskipun biaya standar telah ditetapkan namun dalam penerapannya masih banyak hotel yang dalam perhitungannya mendapatkan biaya sesungguhnya actual cost yang tidak memenuhi standar dan perencanaan yang telah ditetapkan. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan takaran bahan baku yang berubah-ubah, adanya biaya-biaya yang belum terhitung bahkan ada yang dikarenakan penetapan perencanaannya belum dikalkulasikan secara tertulis. Dengan kasus-kasus tersebut memungkinkan timbulnya Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 33 kesetimpangan biaya yang keluar dengan keuntungan yang diperoleh pun tidak sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan. Dengan demikian perlu adanya perhatian khusus, salah satunya dengan menerapkan perhitungan dan perencanaan biaya secara terkomputerisasi untuk memperbaiki dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang timbul. Fase keempat dari revolusi teknologi ini mengubah cara manusia bergerak dan berinteraksi dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya sehingga manusia dapat merasakan kehidupan dalam ketidakpastian global [6]. Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari komponen-komponen baik fisik maupun non fisik yang terintegrasi untuk mengolah data keuangan menjadiinformasi keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan manajer maupun pihak luar [7]. Teknologi yang diterapkan dalam bisnis-bisnis di era sekarang salah satunya adalah website untuk transaksi penjualan antara penjual dan pembeli [15]. Metode Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah model Prototyping. Model pengembangan ini memungkinkan pengembang menggunakan atau menyediakan sistem prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pemilik atau pengguna sistem memiliki gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukan. Secara singkat pengembang dapat membuat prototype sebelum membuat sistem yang sebenarnya [8]. Gambar 1. Prototype Model [9] 1. Analisa kebutuhan user Pada tahapan ini diawali dengan pengumpulan data dengan mengkomunikasi dan mendengarkan kebutuhan user yang kemudian dianalisa dan merumuskan solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada [10]. Dalam Tahapan ini yang sangat diperlukan untuk dianalisa adalah hambatan yang dialami, siapa saja user sistem, dan fungsi apa saja yang akan ditangani sistem [11][12]. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan observasi dan wawancara langsung dengan pihak Cost Controler, F&B Manager dan Purchase Officer hotel. 2. Perancangan prototype Pada tahap kedua, perancangan sistem digambarkan dalam bentuk diagram-diagram UML yang diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram dan entity relationship diagram [12]. Pada penelitian ini diagram yang digunakan adalah use case diagram. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan mock-up dan tools yang digunakan adalah aplikasi Balsamiq Mock-up. 3. Mengkodekan sistem operasional Pada tahap pemrograman, pembangunan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan Database Management System DBMS MySQL yang menghasilkan aplikasi Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 34 yang dapat dijalankan. Untuk tahap ini digunakan aplikasi Visual Studio Code sebagai tools dan framework yang digunakan adalah Codeigniter. 4. Test System Operational Pada tahapan ini dilakukan evaluasi dengan user dengan melaksanakan diskusi atas prototype yang telah dirancang. Saat proses diskusi diharapkan adanya kritikan, saran dan masukan dari user untuk dilakukan perbaikan sampai akhirnya user merasa aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan. Pada tahapan ini biasanya dilakukan pengujian jenis blackbox testing untuk menilai fungsionalitas prototype aplikasi yang dibangun [13][14]. Hasil dan Pembahasan Dari hasil analisis telah didapatkan gambaran proses bisnis yang sedang berjalan pada hotel. Menyesuaikan dengan topik dan judul yang diangkat, proses bisnis yang diambil merupakan proses bisnis yang terjadi di sekitar ruang lingkup kerja Departemen food & beverage dengan Departemen Akuntansi Hotel. Revolusi industri yang berdampak pada era disrupsi teknologi disebabkan oleh otomatisasi dan konektivitas di berbagai sektor, sehingga persaingan kerja tidak linier. Adapun proses bisnis yang berjalan saat ini akan dipaparkan melalui bentuk pemodelan proses bisnis yang dibuat dalam Business Process Model and Notation BPMN. Gambar 2. BPMN Proses bisnis yang berjalan di perusahaan Secara garis besar, untuk membuat perencanaan biaya food & beverage hotel memerlukan dua departemen yang berhubungan yaitu Departemen Akuntansi dan Departemen Food & Beverage. Adapun proses bisnis berjalan diawali dengan F&B Manager menetapkan menu. Setelah publikasi menu, waiters atau cashier akan menerima pesanan tamu, kemudian Chef dan Barista memproduksi makanan dan minuman sesuai pesanan. Jika makanan dan minuman sudah siap, waiter akan menyajikan makanan dan cashier menerima pembayaran tagihan tamu. Jika kebutuhan bahan baku kurang atau habis, chef akan membuat daftar kebutuhan bahan baku yang perlu dibeli, dan purchase officer melakukan pembelian. Namun jika terjadi penjualan satu hari, maka cashier akan merekap penjualan menjadi laporan penjualan harian. Begitupun purchase officer juga akan membuat laporan penjualan harian berdasarkan pembelian bahan baku. Auditor akan menggabungkan dan menghitung laporan harian penjualan menjadi laporan bulanan. Setelah itu, Cost Controller akan menerima semua rangkuman biaya atas pembelian bahan baku beserta penjualan dan melakukan Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 35 perencanaan dan evaluasi biaya. Dan terakhir, Chief Accounting akan mengesahkan laporan keuangan dan perencanaan biaya. Dari hasil analisis dan perancangan sistem, selanjutnya penulis mengimplementasikan ke dalam pemrograman untuk membangun sistem informasi. Terdapat dua jenis implementasi yang dilakukan, yaitu implementasi basis data dan implementasi proses. 1. Entity Relationship Diagram Pada ER Diagram digambarkan setiap entitas memiliki relasi dengan entitas lain, hal ini menunjukkan bagaimana hubungan antar data yang mana satu data di dalam sebuah entitas juga digunakan pada entitas lain. Perencanaan biaya yang dikeluarkan untuk suatu resep direpresentasikan oleh entitas anggaran pada diagram. Anggaran memiliki relasi dengan entitas menu untuk menggambarkan bahwa anggaran dihitung sesuai dengan menu dan standar resep yang ditentukan oleh hotel. Realisasi biaya resep dapat terlihat dari entitas pembelian bahan baku. Informasi perbandingan antara perencanaan realisasi dapat diketahui berdasarkan entitas anggaran, pembelian bahan baku, dan penjualan menu. Berikut adalah hasil rancangan basis data dalam bentuk ERD Gambar 3. Entity Relationship Diagram 2. Use case Diagram Gambaran sistem pada use case diagram, terdapat 5 aktor yang memiliki peran. Kelima aktor yang terlibat diantaranya Pengguna, Cost Controller, F&B Manager, Purchase Officer, Chef dan Cashier. Kelima aktor tersebut merupakan generalisasi-spesialisasi dari aktor pengguna. Berikut adalah definisi dari masing-masing aktor Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 36 Tabel 1. Definisi Aktor Orang yang memiliki hak akses pada aplikasi Orang yang dapat mengakses data biaya-biaya dan dapat melakukan perencanaan biaya Orang yang dapat mengelola data menu beserta resepnya, membuat anggaran penjualan dan dapat mengelola data penjualan Orang yang dapat melihat data persediaan dan dapat mengelola transaksi pembelian Orang yang dapat mengelola data bahan baku, standar resep dan menu Orang yang dapat melihat data menu dan mengelola transaksi penjualan Berikut adalah use case diagram yang diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan sistem Gambar 4. Use case Diagram 3. Implementasi Data Berikut adalah hasil implementasi basis data yang dibuat menggunakan MySQL. Masing-masing tabel memiliki relasi antar tabel seperti yang telah digambarkan pada rancangan ER diagram dan diagram relasi antar tabel sebelumnya. Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 37 Gambar 5. Implementasi basis data a. Implementasi Proses Berdasarkan rancangan di atas, dibuatkan sistem informasi yang dapat mengolah transaksi-transaksi keuangan berdasarkan anggaran. Transaksi tersebut adalah transaksi pembelian bahan baku, dan transaksi penjualan. Transaksi tersebut kemudian diproses berdasarkan sistem dan menghasilkan laporan keuangan. Sedangkan untuk penganggaran, akan menghasilkan laporan realisasi anggaran. Berikut adalah hasil implementasi proses yang dibuat berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem. Hasil implementasi telah penulis sediakan dalam bentuk contoh kasus yang disertai gambar antar muka pengguna dari masing-masing fungsionalitas aplikasi. Contoh kasus, dimisalkan PT ABC akan melaksanakan rapat pada tanggal 02 Februari 2022 di Grand Rocky Hotel Bukittinggi dengan menyewa meeting room hotel. Setelah pihak PT ABC melakukan kesepakatan dengan sales marketing officer hotel, diketahui rapat akan dihadiri sebanyak 25 orang dan pihak PT ABC meminta untuk disediakan makan siang di restoran hotel sebanyak 25 pax dengan menu “Ayam Goreng Oriental”. Tabel 2. Data Contoh Kasus Berdasarkan contoh kasus tersebut, maka implementasi proses dalam sistem informasi akan dijelaskan pada langkah-langkah berikut 1. Halaman Login Proses login adalah proses awal sebelum pengguna mengakses aplikasi. Pada halaman ini pengguna diharuskan memasukkan “ID pengguna” dan “password” yang telah disediakan pada Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 38 inputan login. Proses ini berfungsi untuk memberikan batasan akses bagi tiap pengguna. Berikut gambar tampilan halaman login. Gambar 6. Halaman Login 2. Proses penganggaran Setelah menerima data dari sales marketing officer, F&B Manager akan melakukan penganggaran pada aplikasi. Dengan mengakses submenu “Anggaran”, F&B Manager melakukan input data dengan mengklik tombol “+ Tambah data” dan mengisi data anggaran penjualan pada form yang disediakan. Tampilan halaman untuk transaksi anggaran terdapat pada Gambar 7. Gambar 7. Halaman awal Anggaran Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 39 Gambar 8. Halaman input data Anggaran Pada halaman input data anggaran, pengguna sistem mengisi data jumlah porsi untuk jenis makanan yang sesuai dengan pesanan konsumen. Pada gambar dicontohkan untuk menu ayam goreng oriental dianggarkan sebanyak 25 porsi. Sesuai dengan Gambar 8. Gambar 9. Halaman detail Anggaran Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 40 Sesuai dengan input-an rencana menu yang akan dibuat, sistem akan secara otomatis menghitung biaya resep yang harus dianggarkan berdasarkan data standar resep untuk membuat menu yang sudah ditentukan. Ilustrasi rinci sesuai dengan contoh terdapat pada Gambar 9. 3. Transaksi pembelian bahan baku Setelah dilakukan penganggaran, chef memeriksa kebutuhan bahan baku pada detail anggaran dengan persediaan bahan baku di gudang. Jika bahan baku dirasa kurang, chef akan meminta purchase ofiicer melakukan pembelian bahan baku. Setelah dilakauan pembelian, purchase officer melakukan input data transaksi pada aplikasi dengan mengakses submenu “pembelian”. Pada halaman ini, purchase officer dapat menambah data transaksi baru, export data ke dalam format PDF, dan melihat detail transaksi. Berikut adalah tampilan halaman untuk transaksi pembelian bahan baku. Gambar 10. Halaman awal Transaksi Pembelian 4. Transaksi penjualan Jika bahan baku dan estimasi menu yang dapat diproduksi sudah cukup, maka hotel sudah dapat melakukan penjualan. Saat terjadi realisasi, cashier akan melakukan input data transaksi atas penjualan menu “Ayam Goreng Oriental” yang terjual sebanyak 25 porsi. Pada halaman ini, pengguna dapat menambah data transaksi baru, export data ke dalam format PDF, mengeluarkan nota penjualan dan melihat detail transaksi. Berikut adalah tampilan halaman untuk transaksi pembelian bahan baku. Gambar 11. Halaman awal Transaksi Penjualan Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 41 5. Jurnal umum Jika sudah terjadi transaksi, maka secara otomatis akan dibentuk jurnal umum di periode akuntansi berjalan. Untuk menampilkan jurnal umum, pada halaman ini pengguna diharuskan menyaring data terlebih dahulu dengan memilih periode jurnal. Berikut adalah tampilan halaman jurnal. Gambar 12. Halaman Jurnal Umum 6. Buku besar Seiringan dengan adanya jurnal umum, aplikasi juga akan secara otomatis membentuk buku besar berdasarkan kode akun dan periode akuntansinya. Untuk menampilkan buku besar, pada halaman ini pengguna diharuskan menyaring data terlebih dahulu dengan memilih periode buku besar dan akun yang diperlukan. Berikut adalah tampilan halaman buku besar pada Gambar 13. 7. Laporan laba rugi Setelah adanya transaksi penjualan di periode tertentu, aplikasi juga secara otomatis membentuk laporan laba rugi. Untuk menampilkan laporan laba rugi, pada halaman ini pengguna diharuskan menyaring data terlebih dahulu dengan memilih periode laba rugi yang diperlukan. Berikut adalah tampilan halaman laporan laba rugi pada Gambar 14. Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 42 Gambar 13. Buku Besar Gambar 14. Laporan Keuangan Laba Rugi Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 43 8. Laporan Realisasi Anggaran Setelah satu periode berakhir, cost controller akan melakukan perbandingan antara biaya yang direncanakan dan biaya aktual untuk dilakukan evaluasi, karena jika ternyata aktual lebih besar dari anggaran maka yang di anggap benar adalah biaya yang di anggarkan [16]. Untuk menampilkan laporan realisasi anggaran, pada halaman ini pengguna diharuskan menyaring data terlebih dahulu dengan memilih periode transaksi dan anggaran yang telah dibuat. Pada halaman ini pengguna dapat melakukan simulasi perbandingan biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Data perbandingan terdiri dari kalkulasi anggaran penjualan menu dengan biaya resep dan kalkulasi transaksi sesungguhnya dengan biaya resep. Berikut adalah tampilan halaman laporan realisasi anggaran. Gambar 15. Perbandingan Anggaran dan Aktual Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 44 Dari proses tersebut tentunya diawali dengan penentuan biaya resep sesuai standar resep yang digunakan oleh chef. Pada aplikasi, penginputan biaya resep tersebut terdapat pada submenu “catatan resep” sebagai masterdata untuk keseluruhan fungsionalitas aplikasi. Maka dari biaya resep tersebut, setiap transaksi penganggaran dan realisasi baik itu penjualan maupun pembelian dapat terkalkulasikan dan menghasilkan laporan keuangan. Kesimpulan Sistem informasi laporan keuangan laba rugi ini dapat memudahkan pengguna dalam melakukan perhitungan dan pencatatan biaya resep sebagai pedoman dalam penganggaran dan penentuan nilai penjualan untuk menghasilkan laba pada periode berikutnya. Perhitungan biaya yang dibuat tentunya atas dasar pertimbangan dari riwayat akuntansi yang telah berlalu. Berdasarkan implementasi proyek akhir yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada aplikasi pengguna dapat melakukan pencatatan transaksi pembelian bahan baku, transaksi penjualan, perencanaan biaya food & beverage, melakukan perhitungan biaya food & beverage hotel, serta mengelola laporan keuangan dan laporan realisasi anggaran. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suwandiyono dan Bapak Rahmat yang telah berpartisipasi dalam mendukung data dan informasi kebutuhan penelitian ini serta sebagai narasumber alur kegiatan perencanaan biaya dan alur kegiatan di Hotel. Daftar Pustaka [1] M. M. Marisela and M. D. AR, “ANALISIS CVP COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA YANG DIHARAPKAN Studi pada PT . ALP Petro Industry ,” Jurnal Administrasi Bisnis JAB, vol. 73, no. 2, 2019. [2] S. R. Dewi, Akuntansi Biaya. 2019. [3] O. S. Magfirah B and Y. Fitri, “ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENGGUNAAN BIAYA STANDAR DALAM MENINGKATKAN RASIO NET PROFIT MARGIN STUDI EMPIRIS PADA UMKM DENDENG SAPI DI BANDA ACEH,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, vol. 4, no. 2, 2019, doi [4] B. Umarella, “Analisis Anggaran Sebagai Upaya Dalam Perencanaan dan Pengendalian Biaya Proyek Pada PT X di Kota Ambon,” Jurnal Ekonomi, Sosial dan Humaniora, vol. 01, no. 02, 2019. [5] K. Kapidin, “Strategi Pengendalian Biaya dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Departemen Makanan dan Minuman Food & Beverage Department,” Sosio e-kons, vol. 9, no. 2, 2017, doi [6] Supriyati, R. S. Bahri, and E. Komarudin, “Computerized of International Financial Report Standard for Good Governance in Small Medium Enterpreses,” in IOP Conference Series Materials Science and Engineering, 2019, vol. 662, no. 5, doi [7] S. Supriyati and R. Bahri, “Model Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pondok Pesantren Berbasis SAK ETAP,” is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise, vol. 4, no. 2 SE-Articles, Feb. 2020, doi [8] S. P. D. A. C. Mulyani NS, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Notasi Pemodelan,” Abdi Sistematika. 2016. Andika Tegar Setiawan1, Irna Yuniar2, Asti Widayanti3 is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise ISSN 2252-9853 Print ISSN 2656-808X Online Volume 7 Nomor 1 2022 Hal. 31-45 Attribution-ShareAlike International. Some rights reserved 45 [9] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Ed. 7. Yogyakarta ANDI, 2012. [10] S. R. Anggraeni and W. A. Kusuma, “ANALISIS KEBUTUHAN PENGGUNA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM TERHADAP PEMBELAJARAN JARAK JAUH MENGGUNAKAN METODE USER PERSONA,” Technologia Jurnal Ilmiah, vol. 12, no. 3, 2021, doi [11] D. R. Rohmasari and R. Miharti, “Kebutuhan Pengguna dalam Perancangan Disain Antarmuka SIMRS RSU Aisyiyah Ponorogo,” Jurnal Kesehatan Vokasional, vol. 3, no. 2, 2018, doi [12] R. Nuari, M. N. Fauzy, Y. D. Pambudi, H. Nurmawan, M. F. Noor, and Y. F. Andriani, “Metodologi Penentuan Kebutuhan Sistem Informasi Akademik Berdasarkan Object Oriented Analysis Menggunakan UML,” SENSITEK, vol. 1, no. 1, 2018. [13] K. P. W. Danendra, “Black box testing aplikasi point of sales post,” KURAWAL Jurnal Teknologi, Informasi dan Industri, vol. 4, no. 1, 2021. [14] W. N. Cholifah, Y. Yulianingsih, and S. M. Sagita, “Pengujian Black Box Testing pada Aplikasi Action & Strategy Berbasis Android dengan Teknologi Phonegap,” STRING Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi, vol. 3, no. 2, 2018, doi [15] Supriyati, A. S. Gumilar, S. D. A. Hendarsyah, S. C. Ulfah, and C. N. Albar, “Sistem Informasi Konsultasi Desain dan Dekorasi Taman Berbasis Website,” IJIS – Indonesian Journal On Information System, vol. 6, no. 2, 2021. [16] E. Gani, “Analisis Biaya-Volume-Laba untuk Perencanaan Laba Operasi,” Binus Business Review, vol. 4, no. 2, 2013, doi ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Supriyati Unikom SupriyatiA S GumilarS D A HendarsyahChepi Nur AlbarJasa Dekorasi dan Konsultasi Desain Taman Berbasis web merupakan layanan konsultasi dan dekorasi taman yang hadir dalam dunia e-commerce. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur pengumpulan bahan, metode survey untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung kepada rekanan dan beberapa pelanggan. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah perancangan aplikasi Konsultasi Desain dan Dekorasi Taman Berbasis Web. Selain itu Jasa Dekorasi dan Konsultasi Desain Taman Berbasis Web sangat mendukung di era Revolusi Industri Revolusi Industri dikembangkan karena Revolusi Industri memiliki kekurangan pada departemen sumber daya manusia dalam penggunaan teknologi yang berkembang. Namun di tahun 2020 ini beberapa orang sudah sangat akrab dengan teknologi akibat adanya Covid-19, sehingga bagi anak-anak yang masih belajar diwajibkan untuk belajar secara online dan itu bisa membuat orang tua dan anaknya sendiri memiliki kemampuan untuk berlari. sistem yang digunakan. Oleh karena itu pembuatan Jasa Dekorasi dan Konsultasi Desain Taman Berbasis Web memiliki keunggulan dalam bidang pemasaran dan juga Kunci Aplikasi, Konsultasi, Desain, Dekorasi, TamanTujuan penelitian adalah untuk membuat Model Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pondok Pesantren berbasis SAK ETAP agar memudahkan Pondok Pesantren dalam mengolah keuangan secara cepat dan tepat dan berbasis SAK ETAP agar Laporan Keuangan dan Pencatatan Keuangan yang dilakukan sesuai dengan acuan yang dikeluarkan IAI dalam Buku Pedoman Akuntansi Pesantren. Ini menjadi penting karena tujuan pembuatan buku pedoman akuntansi pesantren adalah bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi pondok pesantren sehingga pondok pesantren mampu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan ditunjang dengan sistem informasi agar pencatatan keuangan dapat dilakukan dengan mudah. Unit analisis yang diteliti dalam penelitian ini adalah 3 Pondok Pesantren di Kota Bandung yaitu Pondok Pesantren Nurul Amanah Cisaranten Kulon, Pondok Pesantren Al Falah Dago, dan Pondok Pesantren Al Burhan Cigadung. Metode Penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif, eksploratif, dan survei. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah pembukuan keuangan dan catatan transaksi Pondok Pesantren Nurul Amanah tahun 2009 sampai tahun 2018, pembukuan keuangan Pondok Pesantren Al Falah tahun 1950 sampai tahun 2018, pembukuan keuangan Pondok Pesantren Al Burhan tahun 1950 sampai tahun 2018. Sampel yang digunakan adalah pembukuan keuangan dan catatan transaksi Pondok Pesantren Nurul Amanah tahun 2017 sampai tahun 2018, pembukuan keuangan Pondok Pesantren Al Falah dan Pondok Pesantren Al Burhan tahun 2017 sampai tahun 2018. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan dengan Model Use Case Diagram, Activity Diagram, research objective is to design a boarding school management model in accordance with the computerized of International Financial Report StandardIFRS approach for Small Medium EnterprisesSMEs and Improving Boarding School Management in order to compete and have a competitive advantage in the face industry The research method used by researchers was a descriptive analysis method and exploratory method. The type of data used was primary, secondary and observational data in Islamic boarding schools in the form of samples in data collection. The results of this study are to design a financial statement model with IFRS approach for SMEs and Improve Islamic Boarding School Governance with a good corporate governance approach to complement and have a competitive advantage in the face industry Dynamic changes with good governance from pesantren in Indonesia in calling for modernity do not always eliminate the value of pesantren in the face of the industrial era The financial statements based on IFRS for SMEs to be able to win the challenge by playing an ideological struggle and the sophistication of information and communication technology as well as globalization flows have caused various changes in all aspects of Islamic boarding schools in prioritizing Islamic Nur Cholifah Yulianingsih YulianingsihSri Melati SagitaAndroid technology today has developed into the daily needs of the public and workers. Therefore, it is necessary to build an Android-based action & strategy application as a knowledge sharing media for Brimob members to improve the quality of each personnel. However, to get optimal results, it is important to perform a thorough test on the application system interface by using black box testing with the aim of knowing whether the functions in the application have run according to their objectives and of evaluating the application suitability for the user's needs. The test is carried out in two stages. The first test is performed on the functions of the android application simultaneously conducted by a number of users. The second test is carried out on the administration web functions conducted by a user. The results of the two tests show no system error. The method used to conduct the tests for this research is a quantitative Riska RohmasariRawi MihartiBackground information systems as a technology in managing hospital data are growing rapidly as demands for quality health services. This is in accordance with regulations that require every hospital to do recording and reporting all hospital activities in the form of SIMRS. The implications of the system development not only have the effect of supporting the improvement of organizational performance, but also a variety of problems that are not as expected of the benefit of SIMRS. One of the problems is that the user needs are not accommodated on the system created. However, in developing an information system, one of the most important elements related to user needs is the design of the interface as a channel for information between the system and its users. RSU 'Aisyiyah Ponorogo has applied SIMRS for several years, but its implementation has not been comprehensive yet. In the daily inpatient census section and hospital reporting activities are still using a manual system that tends to have a high risk of data errors. This becomes a reason to design the interface of the system and its requires in the form of user requirements for the system that is designed. The main stage of building a system is analyzing user needs, specifically identifying the wishes of users who will always interact with the system at all times in supporting their to identify the needs of SIMRS RSU ’Aisyiyah Ponorogo users to design interface, specifically to identify problems in inpatient daily census and hospital reporting activities, users' expectations of the system being built and the data needs of descriptive research with a case study approach. The object of the study was inpatient daily census and hospital reporting activities. The research subjects were 11 people consisting of 1 reporting officer, 8 ward nurses, 1 patient registration officer and 1 hospital technical officer. Techniques of data collection were interview, observation and documented the problem of inpatient census section and hospital reporting section is only social patient data obtained during registration can be accessed by census officers or reporting officers. There is still a data filing error on the census sheet in the ward, therefore there is inconsistent data in patient record. System users, especially census officers and reporting officers, need an interactive and familiar interface such as a display on the daily census manual form. While the information that must be displayed is info on patient identity, inpatient info, discharged patient info, ward and index recapitulation. In reporting presentation activities, system must also accommodate the output data in the form of Barber Johnson Graph as healthcare efficient in order to build a useful information system, it is very important to emphasize the participation of users in the developing process. In this stage, the main problems experienced by users in carrying out their work must be identified; as well as solutions that can be given systemically to improve staff performance and improve organizational services. Keywords analysis of system requirements, user needs, daily census interface GaniThis study conducted cost-volume-profit analysis of the company. A maximum profit can be obtained by analyzing sales volume and product mix to be sold. So that, the cost-volume-profit analysis can be used as a planning strategy of the companys operations profit. To do so, semivariable costs must be separated into variable and static costs. After that the breakeven point can be calculated. By knowing the breakeven point, operations profit planning expected can be made. Research used qualitative method with direct contact by interviewing the company and indirect contact by observing the companys profit-loss financial statements from 2008 to 2011. PT SD Textile is a manufacturing company engaged in the manufacture of damask, sheet and towel. Conditions of sales and the cost of sales have increased in the period of 2008 to 2010 and have decreased in the period of 2011; while the operations expenses have increased in the period 2008 to 2011. The increase and decrease in sales, the cost of sales and operations expenses have a direct impact on the operations profit. The operations profit increased in the period of 2008 to 2009 and decreased in the period of 2010 and increased again during the period of 2011. Given the situasion, it is very important for PT SD Textile to do operations profit planning with attention to sales planning and costs in order to deliver the maximum Khansa PallasBlack box testing terhadap aplikasi POST dilakukan untuk melihat apakah aplikasi POST yang masih terbilang baru ini layak digunakan, terutama karyawan kasir yang lebih berpotensi melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dipilihnya aplikasi POST karena tersedia pilihan paket gratis yang memiliki fitur yang lebih banyak dibanding kompetitor kebanyakan. Dipilihnya metode black box testing karena tidak memungkinkan untuk menggunakan metode white box testing yang memerlukan pengetesan sampai dengan pemrograman yang digunakan dalam aplikasi. Teknik yang digunakan dalam pengujian pada aplikasi POST adalah equivalence partitioning. Dipilihnya equivalence partitioning karena teknik tersebut adalah teknik yang paling mudah dan paling banyak digunakan dalam melakukan testing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi POST dapat dikatakan layak karena tingkat severity yang diperoleh adalah S2 yang masih dapat ditoleransi. Dari 256 test case, yang dinyatakan gagal adalah 24 test case. Total halaman yang di tes berjumlah 100 halaman dan test case yang dinyatakan gagal terdapat pada 19 halaman Anggaran Sebagai Upaya Dalam Perencanaan dan Pengendalian Biaya Proyek Pada PT X di Kota AmbonB UmarellaB. Umarella, "Analisis Anggaran Sebagai Upaya Dalam Perencanaan dan Pengendalian Biaya Proyek Pada PT X di Kota Ambon," Jurnal Ekonomi, Sosial dan Humaniora, vol. 01, no. 02, dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Notasi PemodelanS P D A C MulyaniS. P. D. A. C. Mulyani NS, "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Notasi Pemodelan," Abdi Sistematika. 2016.
Standaroperasional prosedur restoran dibutuhkan agar bisnis restoran berjalan sesuai standar prosedur yang telah ditetapkan. Standar operasional prosedur restoran juga harus dibuat dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung. Mulai dari standar pelayanan hingga mengatasi setiap masalah yang terjadi.
PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RUMAH MAKAN Usaha Restoran dan Rumah Makan adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. Keuntungan Sertifikasi Usaha Restoran dan Rumah Makan Memenuhi Peraturan PerundanganSesuai Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran, bahwa Setiap Usaha Restoran, wajib memiliki Sertifikat Usaha Restoran dan melaksanakan Sertifikasi Usaha KualitasDengan Melakukan Sertifikasi maka mutu produk, pelayanan dan pengelolaan Usaha Restoran dapat terjamin, hal ini dikarenakan Usaha Restoran yang tersertifikasi telah memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan Standar Usaha Restoran yang ditetapkan oleh PengakuanUsah Restoran tersertifikasi maka akan mendapatkan sertifikat pengkuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata yang ditunjuk oleh PemerintahKlasifikasiKlasifikasi Bintang ditunjukan untuk usaha parawisata bidang restoran, hal ini untuk menjamin bahwa pelanggan mendapatkan kualitas pelayanan restoran sesuai dengan klasifikasi PelangganUsaha Restoran yang telah tersertifikasi maka mutu produk, pelayanan dan pengelolaan Usaha Restoran yang dijalankan telah memenuhi peraturan dan standar usaha Restoran yang ditetapkan sehingga pemenuhan kepuasan pelanggan terjamin.
Memproduksidan mengolah makanan sesuai dengan standar, resep dan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan; Menjaga kualitas dan kuantitas bahan makanan dan barang; Bertanggung jawab untuk menjaga dan menerapkan kebersihan dan hygiene dengan benar (personal, equipment, area kerja) Mampu memastikan semua kualitas produk sesuai standar perusahan

Dibaca sebanyak 65,398 Keberhasilan sistem penyelenggaraan makanan dapat dilihat dari sisa makanan yang ada. Oleh karena itu perencanaan makanan penting dilakukan pada penyelenggaraan makanan. Umumnya penyelenggaraan makanan komersial dan rumah sakit menggunakan standar resep dan porsi sehingga mudah untuk mengawasi citarasa dan harga makanan. Mari kita simak detailnya. Standar resep adalah resep yang telah dites/dicoba berulang-ulang dinilai citarasanya oleh panelis konsumen manajemen. Dengan menggunakan standar resep, dapat dianalisa biaya bahan makanan yang digunakan untuk 1 resep. Dalam 1 resep dihasilkan jumlah porsi tertentu. Harga bahan makanan adalah bahan makanan 1 resep hasil porsi = harga bahan makanan unit cost bahan makanan.​1​ Standar resep merupakan cara mempersiapkan, mengolah, memasak makanan yang sudah dilakukan uji dan dikembangkan meliputi; bahan yang digunakan, potongan, bahan yang dikehendaki, bumbu yang dipakai baik jenis dan ukuran yang dipakai, porsi, hasil masakan hingga cara hidang, sehingga resep ini dijadikan pegangan oleh seluruh pemasak, dan akan menciptakan rasa makanan yang sama meskipun orang dan waktu mengolahnya berbeda. Penerapan standar resep memiliki kelebihan mengenai mutu produksi makanan dan layanan yang diberikan. Standar resep merupakan bentuk susunan resep yang sudah baku, yang akan sama hasilnya bila dipergunakan oleh orang yang berbeda sehingga menjadi acuan dalam memproduksi suatu masakan, gunanya agar mutu dari masakan yang dihasilkan, serta menjadi pengawasan atas biaya, produksi dan porsi yang dihasilkan.​1​ Komponen Resep Resep yang baik adalah resep yang mudah dibaca dan dipraktekkan, memudahkan siapapun yang memasak, serta komunikatif. Resep memuat informasi yang diperlukan untuk membuat sebuah hidangan sehingga harus memuat ​1​ Keterangan tentang tingkat kesulitan resepKeterangan porsi yang dihasilkanNama masakanBahan dan jumlah yang tepat yang akan digunakan dalam jumlah berat bersih, takaran berat akan lebih baik dibanding takaran rumah tanggaPetunjuk cara mempersiapkan bahan dipotong, dimemarkan, dan lain-lainCara memasak, dengan temperature dan lama memasak, lama masakan ini dibuat, misalnya panggang dalam waktu berapa menit, tumis bumbu hingga seperti apa dan kira-kira berapa lamaPeralatan yang dibutuhkan, alat pengukur, panci, wajan dengan ukurannyaPetunjuk menyajikan/menghidangkan serta pelengkap hidangan tempat dan garnishAnalisa nilai gizi dari masakan yang dihasilkan, informasi meliputi; jumlah kalori perporsi, jumlah lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan zat gizi lain yang direkomendasikan. Informasi ini tidak menjadikan suatu keharusan, namun akan memberikan informasi kesehatan bagi pengguna resep. Standar Porsi Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih mentah untuk setiap hidangan. Dalam suatu penyelenggaraan makanan, standar porsi sangat berkaitan dengan perhitungan kebutuhan bahan makan dan perencanaan standar porsi.​2​Besar porsi makanan adalah banyaknya makanan yang disajikan, porsi untuk setiap individu berbeda sesuai dengan kebutuhan gizinya. Pemorsian yang terlalu besar atau terlalu kecil akan mempengaruhi penampilan makanan. Pentingnya porsi makanan berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan pemakaian bahan, sehingga standar porsi harus ditetapkan untuk setiap jenis makanan. Potongan makanan yang terlalu kecil atau besar akan merugikan penampilan makanan. Pentingnya porsi makanan bukan saja berkenaan dengan waktu disajikan tetapi juga berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan pemakaian bahan. Porsi yang tidak tepat menyebabkan kandungan gizi makanan tidak sesuai dengan kebutuhan. Kesulitan terbesar dalam menetapkan porsi makanan disebabkan oleh perbedaan antara ukuran alat bantu estimasi porsi makan yang biasa digunakan individu dan terstandarisasi dalam menetapkan porsi makanan.​3​ Pengawasan porsi mempunyai peranan yang sangat penting untuk kepuasan konsumen dan mempertahankan kualitas suatu makanan yang dihasilkan. Pengawasan bahan makanan padat dilakukan dengan cara penimbangan, bahan makanan yang cair atau setengah cair seperti susu dan bumbu dipakai gelas ukur, sendok ukur atau alat ukur lain yang sudah distandarisasi atau apabila perlu dapat ditimbang. Untuk pemotongan bentuk bahan makanan yang sesuai dengan jenis hidangan dapat dipakai alat – alat pemotong atau dipotong sesuai petunjuk. Pengawasan standar porsi dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas suatu makanan yang dihasilkan. Selain itu juga berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan gizi seseorang. Standar porsi akan sangat berpengaruh terhadap nilai gizi setiap hidangan.​4​ Referensi 1. Karina S, Amrihati E. Pengembangan Kuliner. Kemenkes RI; 2017. 2. Kemenkes R. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kemenkes RI; 2013. 3. Davies OH, Suleiman S, Nicholas J, et al. Food portion weights in primary and secondary school lunches in England. Journal of Human Nutrition and Dietetics. Published online January 3, 200846-62. doi 4. Hartwell HJ, Edwards JSA, Symonds C. Foodservice in hospital development of a theoretical model for patient experience and satisfaction using one hospital in the UK National Health Service as a case study*. Journal of Foodservice. Published online December 8, 2006226-238. doi

standarpelayanan farmasi di rumah sakit keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 1197/menkes/sk/x/2004 ditetapkan di jakarta pada tanggal 19 oktober 2004 menteri kesehatan dr. achmad sujudi departemen kesehatan r.i direktorat jenderal pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan jl. h.r. rasuna said blok x5 kapling no. 4-9 telp
Semua koki di setiap restoran pastinya sudah menjalani pelatihan memasak, baik dibimbing oleh seniornya, maupun langsung ditangani oleh Chef. Setelah dinilai mampu, para koki ini akan dilepas, artinya pengawasan terhadap proses memasak yang mereka lakukan mulai dikurangi. Namun ternyata, setelah beberapa bulan berlalu, masakan yang dibuat mulai berubah, tak lagi sesuai dengan yang diajarkan. Padahal, standar resep juga sudah di print dan ditempel di area kitchen. Setiap menu pasti sudah ada standar kualitasnya, baik rasa, warna, porsi, garnish dan cara penyajiannya. Untuk memenuhi standar kualitas menu yang sudah ditentukan tidak lah mudah. Perlu komitmen dan kesadaran yang tinggi dari setiap koki akan pentingnya standar kualitas menu. Masalah yang kemudian sering timbul adalah, koki tergoda untuk mengambil langkah mudah saat ditemukan kendala, misalnya saat tidak ada bawang goreng, soto dan nasi goreng disajikan saja tanpa bawang goreng. Saat tidak ada daun sop, sop pun disajikan saja tanpa daun sop. Dalam kasus lain, koki juga mengambil langkah cepat saat diburu pesanan yang menumpuk. Misalnya untuk menu yang harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum disajikan, dibiarkan saja disajikan tanpa dihangatkan. Tentu masih banyak lagi contoh kasus lain dimana koki tergoda untuk mengabaikan standar kualitas saat menemukan sebuah kendala. Ada juga koki yang berinisiatif mengubah resep tanpa sepengetahuan Chef, misalnya saat tidak ada Asam Jawa untuk kuah Sayur Asam, sang koki menggantinya dengan Tomat. Apa yang harus dilakukan agar koki selalu mematuhi standar resep menu? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan agar koki selalu mematuhi standar resep menu yang telah kita tentukan 1. Lakukan pelatihan memasak secara berkelanjutan Kita sering berpikir bahwa dengan memberikan pelatihan memasak selama 1 atau 2 minggu, maka para koki akan mengerti, hafal dan selalu memasak sesuai yang kita ajarkan dalam pelatihan. Persepsi seperti ini tidak tepat. Di beberapa kasus, saat kemudian ditemukan kesalahan, beberapa orang mengatakan bahwa pelatihan memasak yang dibuat telah gagal. Padahal, pelatihan itu seyogyanya dilakukan terus-menerus, terjadwal, berkelanjutan. 2. Berikan reward & punishment Kita harus mengapresiasi koki yang memiliki kinerja baik dalam hal standar kualitas. Bisa dengan mengadakan "Cook of the Month" dimana kita menentukan 1 atau 2 koki terbaik setiap bulan untuk menerima hadiah. Bagi koki yang terbukti mengabaikan standar resep menu, ia bisa diberikan hukuman, misalnya dengan SP 1 atau bentuk punishment lainnya yang mendidik. 3. Aktifkan briefing harian Breifing merupakan media komunikasi internal dimana kita bisa selalu mengingatkan akan pentingnya standar kualitas masakan. 4. Mengadakan tes kompetensi cook Tes atau uji kompetensi cook dibuat agar kita bisa melakukan seleksi ketat siapa saja dari koki yang memang kompeten dan yang tidak. Tes kompetensi cook bisa kita adakan setiap 3 bulan sekali. Tesnya terdiri dari tes teori dan praktek. Bagi yang tidak lulus uji kompetensi, maka ia bisa dialihkan ke posisi atau bagian lain yang lebih cocok berdasarkan prinsip the right man on the right place. 5. Berikan akses dan kemudahan untuk menjaga stock Agar koki bisa selalu memasak sesuai standar menu yang kita tetapkan, maka kita juga harus memperhatikan ketersediaan stock bahan masakan. Kita bisa menugaskan stock keeper atau petugas gudang untuk selalu mempertahankan ketersediaan bahan masakan. Demikian artikel tentang koki, standar resep dan pelatihan memasak. Semoga bermanfaat.
Standarresep adalah satu set instruksi yang menjelaskan cara yang spesifik dalam menyiapkan masakan tertentu, dengan menggunakan alat tertentu dan dihidangkan sesuai selera tertentu. Berikut ada beberapa poin penting dalam standar resep : Nama Resep; Hasil, termasuk porsi dan ukuran; Bahan makanan dan jumlah; Alat yang dibutuhkan
50% found this document useful 2 votes10K views8 pagesDescriptionstandar resep sayuranCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes10K views8 pagesStandar ResepJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n standar resep di restoran ditetapkan oleh

Bukuini merupakan buku kejuruan SMK, khususnya SMK dengan program keahlian Restoran. Penulisan buku ini diperuntukkan bagi siswa dan guru sebagai pedoman dan pegangan dalam proses pembelajaran mulai dari kelas I sampai dengan kelas 3 SMK Program Keahlian Restoran. Isi pokok dari buku ini mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan untuk siswa SMK Program Keahlian

KeuntunganSertifikasi Usaha Restoran dan Rumah Makan. Memenuhi Peraturan Perundangan Sesuai Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran, bahwa Setiap Usaha Restoran, wajib memiliki Sertifikat Usaha Restoran dan melaksanakan Sertifikasi Usaha Restoran. Menjamin Kualitas
\n\nstandar resep di restoran ditetapkan oleh
Contoh: = 150 gr X Rp. 5.000. = 150 X 5000. 1000. = 750.000 = 750. 1000. Sub Total : Total price semua harga bahan -bahan yang akan digunakan untuk membuat menu. Q Factor % : Tambahan harga dari biaya - biaya yang tidak termasuk dalam ingredients, biasanya 10 %. Total Food Cost : Total biaya dari Sub Total + Q factor. Momspasti sudah tak asing dengan cemilan ekado, meski dari Jepang cemilan ini sudah terkenal di Indonesia. Cemilan ekado ini banyak ditemui di resto resto Jepang lho. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Yuk langsung saja simak resep dari Instagram @mpasiforbaby yang ditulis oleh @lidyatjahjadi begini cara buatnya. Bahan-bahan: TheDuck King memang didirikan oleh koki-koki dan orang terbaik di restoran. Mereka sudah tahu rasa terbaik untuk konsumen Indonesia. Kami berdasarkan riset kecil-kecilan sebelum dibuka. Waktu itu di Indonesia memang sudah ada beberapa resto bebek, tapi kami lihat tidak seenak yang kami ingin. 2. Berdasarkan Standar resep • Perhitungan biaya berdasarkan standar resep adalah harga bahan makanan pada satu resep hidangan dari seluruh hidangan dalam menu yang telah ditetapkan • Persyaratan untuk perhitungan dengan cara ini adalah resepnya terstandar, ada konversi ukuran berat bahan makanan dan ada harga satuan bahan makanan Hinggatahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan dari McDonald's bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00. Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh USDA. 12) SertifikatUsaha Restoran adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata ( LSUP ) kepada Usaha Restoran yang telah memenuhi Standar Usaha Restoran. Masa Berlaku Sertifikat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Seritifikat Usaha Pariwisata berisiko menengah tinggi dan tinggi berlaku selama pelaku usaha pariwisata b Penerapan standar makanan 1) Standar resep Standar resep adalah resep yang telah di tes/ di coba berulang-ulang untuk dinilai citarasanya oleh panelis (konsumen dan manajemen) (Depkes, 2007). 2) Standar porsi Standar Porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih untuk setiap jenis hidangan. Besar Ukuranstandar dapur restoran. Bahan stainless steel mempunyai 16% sampai 24% kromium dan 35% nikel. Setiap desain dapur dirancang untuk dapat berfungsi secara maksimal. Untuk bahan yang paling direkomendasi dan paling baik adalah bahan stainless steel. Telp wa 0857 2708 9686 hiasan dapur apartemen kecil untuk middle apartemen bekasi jakarta. aRestoran Jilid 2 untuk SMK oleh Prihastuti Ekawatiningsih, Kokom Komariah, Sutriyati Purwanti---- Jakarta : harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan E. Resep Standar Minuman 442 F. Evaluasi 443 BAB XXIII MENYIAPKAN HIDANGAN PRASMANAN (BUFFET) penerapanstandard operating procedure makanan dan minuman oleh pramusaji di restoran dara hotel new d'dhave padang February 2020 DOI: 10.24036/jkpbp.v1i1.2472
StandarNasional Indonesia (SNI) 8364:201X dengan judul Usaha restoran, merupakan SNI baru yang disusun oleh Komite Teknis 03-09 Manajemen Pariwisata. Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta, pada tanggal 3 Oktober 2016.

3 Menghitung Harga Jual. Menghitung dan menyesuaikan harga jual makanan dan minuman di restoran dan bar pada sebuah hotel sering di sebut dengan istilah" up-date price" atau "re-costingmenu". Dengan dilakukan nya perbaikan harga jual makanan, maka diharapkan bahwa cost percentage untuk makanan dan minuman yang pernah tidak normal (di

eNLPfFV.